Cara Membuat Sedotan Ramah Lingkungan

Cara Membuat Sedotan Ramah Lingkungan – 13 September 2022 22:13 13 September 2022 22:13 Diperbarui: 13 September 2022 22:20 3034 2 1

Aktivitas manusia modern menghindari penggunaan plastik. Plastik digunakan sebagai sedotan, botol minum, peralatan dapur, tas belanja, dll. Meski plastik memiliki banyak manfaat, namun plastik bekas menjadi sampah dan merugikan lingkungan dan manusia.

Cara Membuat Sedotan Ramah Lingkungan

Cara Membuat Sedotan Ramah Lingkungan

Indonesia merupakan salah satu penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia dengan 322 ton sampah plastik per hari. Mayoritas sampah plastik di Indonesia adalah jerami. Jumlahnya mencapai 93,2 juta unit per hari. Jika jerami yang dibagikan mencapai 16.784 km. Jaraknya kira-kira sama dari Jakarta ke Mexico City.

Produksi Sedotan Ramah Lingkungan

Pencemaran lingkungan dengan sampah plastik disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat akan keterbatasan penggunaan plastik sekali pakai. Dampak negatif sampah plastik hendaknya menjadi peringatan bagi masyarakat untuk memahami dan berupaya mengurangi sampah plastik serta memulai pola hidup sehat. Mulailah dari hal kecil seperti mengganti palet plastik dengan palet ramah lingkungan.

Jerami padi Dieco ramah lingkungan Selain berfungsi sebagai sedotan minum, jerami padi Dieco juga dapat dimanfaatkan oleh manusia sehingga tidak menghasilkan limbah apa pun. Ini adalah solusi kecil yang bisa memberikan perbedaan besar dalam menyelesaikan masalah sampah plastik. 

Penggunaan jerami padi Dieco merupakan cara yang tepat bagi masyarakat untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik berkat keunggulan jerami padi Dieco. 

Sedotan ini terbuat dari bahan baku alami yaitu tepung beras yang dapat dimakan manusia walaupun tidak dikonsumsi, dan sedotan ini baik bagi lingkungan karena bersifat kompos, biodegradable, tanaman, sehingga sedotan ini dapat dibuat. digunakan di alam mudah dibongkar sendiri. 

Dinas Lingkungan Hidup

Perubahan ini sangat efektif dalam mengurangi jumlah plastik yang mencemari lingkungan. Selamat datang, mulailah menggunakan Sedotan Beras Dieco dan katakan tidak pada sedotan plastik, ini baik untuk lingkungan dan ekonomi – kekhawatiran banyak pemerhati lingkungan tentang bahaya pencemaran sampah plastik telah terjawab oleh banyak orang. kelompok termasuk warga Desa Banyu Hirang, Kecamatan Bibi Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kaliantan Selatan.

Warga kota yang menempati kawasan Onoton Marsh seluas 50.000 hektar di Kabupaten HSU menanggapi keluhan beberapa kelompok tentang bahaya sampah plastik melalui produksi sedotan makanan bebas plastik yang terbuat dari lahan basah. tanaman yang melimpah di daerah tersebut.

Tanaman rawa yang banyak dibicarakan warga sekitar adalah tanaman purun (eleocharis dulcis) yang dianggap mengganggu petani karena cepat tumbuh dan menyebar sehingga menyulitkan petani untuk bertani.

Cara Membuat Sedotan Ramah Lingkungan

Faktanya, karena gula merupakan komoditas yang sangat berharga, banyak petani lokal yang terkena berbagai keracunan gula yang berdampak pada ekosistem lokal, khususnya penurunan populasi ikan lahan basah.

Banyak Sedotan Pengganti Plastik, Sedotan Jenis Apakah Yang Ramah Lingkungan?

Melihat situasi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pekab) HSU terus berupaya bersama warga untuk mempertimbangkan permasalahan yang banyak dikeluhkan masyarakat tersebut, dan mengajak warga untuk belajar tentang kesenian berbahan dasar gula yang terdapat di rawa-rawa Pulau Jawa.

Sekembalinya dari studinya, Anyaan Supianor membentuk kelompok kerja Kebang Ilung yang mampu mengubah gula, termasuk tanaan purun, yang tidak ada gunanya, menjadi produk yang berharga.

Keberadaan kelompok kerja Kebang Ilung yang masih eksis semakin menambah popularitas kelompok tersebut hingga akhirnya diakui oleh seorang pedagang dari pemerintah Bali.

Sebuah perusahaan di Bali, Kebang Ilung Group, diminta memikirkan bagaimana bisnisnya bisa memproduksi sedotan untuk menggantikan botol air plastik.

Sedotan Berbahan Purun Ramah Lingkungan

Ceritanya, sebuah perusahaan di Bali bergabung dengan perusahaan di Eropa tentang perlunya mengubah budaya masyarakat dunia untuk mengganti sedotan plastik dengan sedotan yang baik bagi lingkungan agar dunia aman dari gempuran sampah plastik.

Piring plastik yang saat ini hanya digunakan sekali, dibuang begitu saja sehingga mencemari lingkungan, karena plastik dianggap tidak dapat terurai secara hayati sehingga sangat berbahaya bagi organisme lain di dunia ini.

Undang-undang pelarangan penggunaan plastik telah diterapkan di banyak tempat, termasuk di Kota Banjarasin, Kalimantan Selatan, dan kota-kota lainnya, sehingga peralatan non-plastik menjadi incaran banyak orang.

Cara Membuat Sedotan Ramah Lingkungan

Oleh karena itu, para seniman yang tergabung dalam kelompok Kebang Ilung, Desa Banyu Hirang, berupaya memproduksi ribuan sedotan non-plastik berbahan dasar pohon palem untuk memenuhi permintaan dari Belanda.

Cara Membuat Kerajinan Tangan Dari Sedotan, Unik Dan Bernilai Seni Tinggi

Ketua Grup Kebang Ilung Supianor saat ditemui wartawan Biro Antara Kalsel di sanggar seni pekan lalu, mengaku para seniman asuhannya mengolah di tanah purun menjadi batang air organik sesuai kebutuhan luar.

“Kami mendapat pesanan dari Belanda sebanyak 200.000 batang sebulan melalui pengusaha di Bali,” kata Supianor sambil menunjukkan kualitas sedotan yang siap disimpan.

Namun, kata diplomat tersebut, sulit bagi perajin untuk memenuhi permintaan tersebut karena mereka hanya mampu memproduksi paling banyak 100.000 batang per bulan karena keterbatasan tenaga dan teknologi.

Karena pada saat produksi sedotan harus dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, seperti panjangnya, tidak cacat, berlubang bulat, kering dan bersih.

Mahasiswa Umri Ciptakan Sedotan Ramah Lingkungan Dari Rumput Pimping

Untuk stek tanaman purun yang sudah diolah dengan cara dijemur atau dijemur, harus menggunakan pisau silite untuk membersihkan irisannya tanpa merusak sedotannya.

Alhasil, Anda tidak bisa memotong beberapa bagian, melainkan satu per satu sehingga memperlambat prosesnya, dan jika dicoba dengan pisau lain ternyata gagang purunnya patah. Namun perusahaan berusaha memproduksi sebanyak-banyaknya dan selalu mencari hal-hal baru.

Kreativitas seniman Banyu Hirang Auntai menginspirasi banyak seniman lain di Kalimantan Selatan yang juga memiliki tanah luas di Tanaan Purun.

Cara Membuat Sedotan Ramah Lingkungan

Tentu saja, ketika para seniman Kebang Ilung memposting karyanya di media sosial, mereka mendapat banyak tanggapan, ada yang ingin membelinya dan mulai menggunakan sedotan tersebut.

Sedotan Kertas Ramah Lingkungan, Tidak Ramah Kesehatan

“Kenapa kita yang mulai menggunakan sedotan non-plastik agar seluruh masyarakat bisa memahami pentingnya kelestarian lingkungan,” kata pengguna Facebook Sasuri Saran.

Ada juga pengguna media sosial yang menawarkan untuk melatih perajin lain memproduksi sedotan tersebut untuk memenuhi permintaan pasar luar negeri. “Ini baik bagi lingkungan dan perekonomian,” kata pengguna Facebook lainnya.

Pegiat lingkungan hidup sekaligus Ketua Masyarakat Hijau Banjarasin (FKH), Ohaad Ary, mengapresiasi proses kreatif mengolah sampah menjadi produk bernilai seperti tanaan purun, selain memberikan penghidupan bagi warga, juga merupakan pionir bagi lingkungan. perlindungan

“Mari kita dukung usaha ini, selain menghindari plastik, kita harus menghindari hal-hal lain yang tidak baik bagi lingkungan, kita harus menanam pohon, menjaga sungai, menghindari pembakaran bumi, ” kata Ohaad Ary seolah itu sebuah perintah.

Sedotan Purun, Kreativitas Masyarakat Tumbang Nusa Jaga Lahan Gambut

“Saya ucapkan terima kasih kepada perajin Auntai yang membuat sedotan non plastik untuk memenuhi permintaan ekspor hingga 200.000 lembar. Green Sala, Lestari,” kata Ohaad Ary.

Pegiat lingkungan lainnya, Taibah Istiqoah, yang membangun Desa Gabut, banyak bicara tentang sedotan non-plastik ini. Ia mengaku bertemu dengan kelompok pengnya purun dari Desa Tabak Sari Panji dan Desa Urung Panggang dan menjelaskan cara pembuatan batang purun serta menjelaskan langkah-langkah sterilisasi produk.

“Contoh yang akan kita bawa dalam uji laboratorium adalah pernyataan dari badan resmi bahwa sedotan yang diproduksi ibu-ibu kedua desa ini tidak mengandung bakteri berbahaya dan tidak mengandung logam berat,” kata Taibah Istiqoah.

Cara Membuat Sedotan Ramah Lingkungan

Melihat masyarakat bersemangat untuk menciptakan sedotan minum bebas plastik merupakan angin segar dalam upaya menyelamatkan dunia, dan merupakan jawaban atas banyak kekhawatiran seputar penggunaan plastik yang terlihat sudah tidak lagi berlaku dalam beberapa hari terakhir. periode.

Cara Membuat Kerajinan Dari Sedotan, Barang Murah Jadi Mewah

Baca juga: 93 Juta Kantong Plastik Terpakai Sehari Baca Juga: Tidak Ada Kantong Plastik dan Sedotan di Kanada Ini Sedotan. Praktik kreatif yang banyak dilakukan perempuan di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, adalah memanfaatkan tanaman yang tumbuh di lahan basah. Desa ini merupakan Situs Pengelolaan Lahan Gambut Primer (DPG) Badan Konservasi Gambut.

] merupakan rumput liar yang tumbuh di sekitar danau dan rawa. Kapas sering digunakan sebagai bahan tekstil. Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sebenarnya sudah lama membuat permadani, topi, dan keranjang dari purun. Namun seiring berjalannya waktu, kesenian Purun mulai mengalami kemunduran. Kalah bersaing dengan produk plastik khususnya karpet.

Febriani, koordinator DPG, menjelaskan ide awal pembuatan sedotan dari sedotan. Perlunya menghasilkan produk alami yang tidak merusak ekosistem gambut.

Cara membuat batang purun, rencananya saya kembangkan di Tumbang Nusa. Ingat, desa ini punya kekuatan yang besar, ujarnya

Evlogia Dari India Buat Sedotan Dari Daun Kelapa Kering. Dengan Dimanf…

Sedotan minum dari Purun ramah lingkungan dan ramah lingkungan. Hasil kegiatan kreatif perempuan di Desa Tumbang Nusa Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah. Foto: Febriani

Selain sedotan, para ibu-ibu yang tergabung dalam BUMDes ini mencoba membuat berbagai jenis sedotan, yakni untuk minuman boba, cendol, atau agar-agar. Biasanya dengan ukuran yang besar, rata-rata tanaman purun hanya berukuran 0,5 mm. Kemudian dapatkan perumpung [

Indu Nita [39], pekerja jerami asal Purun mengaku senang. Menurutnya, sedotan ini lebih produktif karena pengerjaannya tidak begitu sulit. Saat ini, pembelian dilakukan berdasarkan permintaan.

Cara Membuat Sedotan Ramah Lingkungan

Lanjut Indu Nita, jika tidak ada peminat maka ia akan berhenti berproduksi karena mengira sedotan tersebut tidak akan bertahan lama karena alami dan tanpa obat. “Saat ini pesanan kami ada 800, mudah-mudahan setelah ada wabah [COVID-19] jumlahnya akan bertambah,” ujarnya.

Sedotan Kertas Ramah Lingkungan

Febriani juga mengatakan, dari sisi bisnis jangka panjang, produk ramah lingkungan lebih digemari masyarakat dibandingkan dengan kampanye pencegahan kerusakan lingkungan.

“Salah satu proyek yang kuat adalah pengurangan plastik. Jerami adalah alasan utama kami memproduksi produk berbeda dengan menggunakan energi sumber daya alam,” katanya.

Sampai saat ini, masyarakat menjualnya dengan harga sangat murah kepada pengepul, kecuali untuk dianyam menjadi permadani, topi, dan keranjang. Namun karena kalah bersaing dengan produk sejenis, bisnis ini kurang diminati. “Kami berupaya membantu masyarakat khususnya kelompok perempuan dan berharap dapat meningkatkan nilai jual purun tersebut,” lanjutnya.

Orang yang ingin menghasilkan uang bisnis cepat. Misalnya menangkap ikan di pagi hari dan menjualnya di sore atau malam hari dan mendapatkan uang. Pada titik ini, pegangan purun sudah penuh dengan keadilan

6 Sedotan Ramah Lingkungan Alternatif Pengganti Plastik

Artikel Terkait

Leave a Comment